Tidak pernah terbayang apa yang ada di benak Edo sebuah ketidak sengajaan bisaberubah menjadi hal yang fatal lalu wasit mengambil tindakan dengan memberikan kartu kuning pada Edo yang tidak sengaja menyikut tepat pada kerongkongan saat hendak menyundul bola. Sempat terjadi perang baku hantam antara Edo dengan Niko yang kemudian dilerai oleh teman dari masing-masing tim,dan Niko tak mau menyerah begitu saja, Niko mulai melontarkan kata-kata kasar dan memaki-maki Edo karena tak terima atas perlakuan pada temannya
Lalu disaat yang sama penonton
yang sempat melihat perkelahian antara Edo dan Niko. Penonton yang tak terima
atas pukulan yang diberikan Edo kepada tim kesayangannya mulai melempari Edo
dengan botol minuman dan sandal. Aksi tersebut mulai kian memanas dengan
supporter X-lam yang tak terima dengan perbuatan supporter FA junior mulai
memukuli supporter FA junior dengan batu yang ada dibalik kursi tempat
supporter X-lam berada. Polisi yang mengawasi jalannya pertandingan itu mulai
mengawasi tindakan supporter dan mencari para profokator dan secara terpaksa
jalannya pertandingan pada saat itu diberhentikan karena tindakan supporter
mulai mengganas.
Sempat terlintas di benak Edo
tentang perkataan Niko atas makiannya lalu Edo bergegas menuju Niko untuk
meminta maaf atas perbuatannya. Niko pun sempat menyesali perbuatannya tadi
yang membuat jalannya pertandingan sore
ini menjadi ricuh. Ketika menuju bangku pemain FA junior dan bertemu Niko ternyata
bukan seperti dugaannya yang segera meminta maaf dan membuat semua ini menjadi
seperti awal justru sebalikknya emosi yang terpendam pada Niko masih
menyala-nyala ketika melihat wajah Edo. Bogem mentah milik Niko mulai mendarat
di paru-paru Edo dan membuat Edo kesakitan serta susah bernafas. Ketika melihat
keributan tadi teman-teman Niko mulai melerai Niko dan mengamankan Edo dari
aksi baku hantam antar pemain. Dan teman Niko mulai menyadarkan Edo karena
tindakannya tersebut tidak akan merubah kekalahan kita dan membisikkan ke
telinga Niko bahwa “Ini Hanya Permainan”
Kejadian tersebut terjadi pada
hari sabtu tepat pada jam 3 sore di lapangan Gor. Ayani. Kesebelasan X-lam yang
berasal dari smp 2 melawan kesebelasan FA junior (Football Akademik) suatu klub
yang memiliki pemain yang berasal dari sekolah-sekolah yang berbeda, tak semua
pemain dapat masuk begitu saja tetapi harus di sortir mana yang bagus mana yang
berbakat. Pertandingan pada sore itu memperebutkan tiket ke Grand Final liga
SMP.
Hari yang cukup cerah pada sore itu
ternyata tidak membuat sopporter yang saling mendukung tim masing-masing
kelelahan justru sebaliknya dengan semangat yang menggelora supporter terus
menyanyikan lagu spesial yang berasal
dari masing-masing tim. Pertandingan akan segera dimulai kemungkinan
pertandingan sore itu akan menjadi menarik ketika Edo yang kemarin mendapatkan
luka di pergelangan lututnya bisa kembali sore itu.
Prriitt..! suara peluit wasit tanda
pertandingan pertama segera dimulai. Pada sore itu pertarungan tampak sengit
karena sang prajurit pencetak gol Niko kembali bermain lagi karena dua kartu
kuning yang terlontar pada saat melawan tim Bajul Ijo. Tampak tidak ada
pergerakan antar kedua tim ini tak ada satu pun yang mau mengalah dan
memberikan cukup peluang untuk mencetak gol.
Tanpa diduga serangan balik dari
X-lam mampu menembus pertahanan FA junior dan Gool..! tendangan sepak pojok
dari striker X-lam menembus gawang FA junior. Baru kali ini FA junior mengalami
kejadian memilukan tersebut pasalnya tidak pernah ada yang berhasil memasukkan
bola yang dijaga ketat oleh Iwa, kipper terbaik FA junior. Gol pertama tersebut
ternyata membuat FA junior mulai mengganas, ketika gelandang X-lam memotong
bola dari FA junior secara langsung Niko striker mengambil bola dari Baim dan
menginjak kaki Baim. Lalu wasit memberi kartu kuning pada Niko. Bukan
penyesalan yang ada di raut wajah Niko tetapi senyuman licik Niko yang telah
melukai kaki Baim agar tidak dapat meneruskan pertandingan.
Lagi lagi X-lam mulai melancarkan
aksi keduanya untuk menjebol pertahanan Iwa lalu ketika Iwa menangkap bola,
sarung tangan iwa membuat bola yang ingin ditangkapnya meleset dan Corner Kick
bagi tim X-lam. Sepak pojok dari Baim ternyata secara mulus melesat ke ujung
kiri gawang dan ketika bolanya terpantul Edo mulai menyerang dan Gool! Kipper
tampak kikuk dibuatnya frestyle dari Edo membuat Iwa kebingungan lantaran
tendangan Edo membuat bolanya terpantul dan langsung membobol pertahanan FA
junior. Gol keduabagi X-lam junior, tampak dari wajah pemain FA junior yang
mulai menunjukkan kemapuan yang sebenarnya.
One-two dari FA junior membuat pemain
tengan X-lam kewalahan, dan ketika itu juga gelandang serang dari pemain FA
junior mulai membidik bola dan menendangnya tepat ke arah gawang Hendra,kipper
pemula dari X-lam. Dengan mudah tendangan tersebut ditangkapnya dan memberi
tendangan kepada Edo yang pada saat itu tidak dijaga ketat oleh pemain FA
junior
Lalu secara tiba-tiba Biro, back FA
junior menyerobot bola saat Edo sedang menyundul bola. Tanpa disangka disaat
Edo menyundul bola siku Edo mengenai kerongkongan Biro dan Prriit..! kartu
kuning mulai diberikan pada Edo. Edo mulai memohon agar kartu kuning tidak
dapat diberikan pada Edo karena kesalahan Biro yang tiba-tiba menyerobot bola
Edo dan tanpa sengaja mengenai kerongkongannya
Tidak pernah terbayang apa yang ada
di benak Edo sebuah ketidak sengajaan bisa berubah menjadi hal yang fatal lalu
wasit mengambil tindakan dengan memberikan kartu kuning pada Edo yang tidak
sengaja menyikut tepat pada kerongkongan Biro saat hendak menyundul bola.
Sempat terjadi perang baku hantam antara Edo dengan Niko yang kemudian dilerai
oleh teman dari masing-masing pemain. Niko yang tak mau menyerah begitu saja,
Niko mulai melontarkan kata-kata kasar dan memaki-maki Edo karena tak terima
atas perlakuan pada temannya
Lalu disaat yang sama penonton
yang sempat melihat perkelahian antara Edo dan Niko. Penonton yang tak terima
atas pukulan yang diberikan Edo kepada tim kesayangannya mulai melempari Edo
dengan botol minuman dan sandal. Aksi tersebut mulai kian memanas dengan
supporter X-lam yang tak terima dengan perbuatan supporter FA junior mulai
memukuli supporter FA junior dengan batu yang ada dibalik kursi tempat
supporter X-lam berada. Polisi yang mengawasi jalannya pertandingan itu mulai
mengawasi tindakan supporter dan mencari para profokator dan secara terpaksa
jalannya pertandingan pada saat itu diberhentikan karena tindakan supporter
mulai mengganas.
Sempat terlintas di benak Edo
tentang perkataan Niko atas makiannya lalu Edo bergegas menuju Niko untuk
meminta maaf atas perbuatannya. Niko pun sempat menyesali perbuatannya tadi
yang membuat jalannya pertandingan sore
ini menjadi ricuh. Ketika menuju bangku pemain FA junior dan bertemu Niko
ternyata bukan seperti dugaannya yang segera meminta maaf dan membuat semua ini
menjadi seperti awal justru sebalikknya emosi yang terpendam pada Niko masih
menyala-nyala ketika melihat wajah Edo. Bogem mentah milik Niko mulai mendarat
di paru-paru Edo dan membuat Edo kesakitan serta susah bernafas. Ketika melihat
keributan tadi teman-teman Niko mulai melerai Niko dan mengamankan Edo dari
aksi baku hantam antar pemain. Dan teman Niko mulai menyadarkan Edo karena
tindakannya tersebut tidak akan merubah kekalahan kita dan membisikkan ke
telinga Niko bahwa “Ini Hanya Permainan”
Dan Niko tersadar lalu memikirkan
tindakannya secara dewasa dan akhirnya Niko tersadar hanya karena bola dapat
merusak bisa persahabatan, karena Niko dan Edo berteman sejak SD dan kini
mereka terpisah karena tujuan orang tua Niko berbeda dengan Edo. Dengan bijak
Niko mengirim sebuah pesan pada Edo yang menyatakan atas penyesalannya dan Niko
ingin menjalin pertemanannya pada Edo yang tadi dia rusak karena masalah bola
dan Edo membalasnya dan kembali berteman dengan Niko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar